Ibu Bunuh Anak di Jember

Sebelum Tewas, Ibu di Jember Sudah Beberapa Kali Mencoba Bunuh Diri Bersama Anaknya

Ibu yang memilih mengakhiri hidupnya, diduga juga membunuh dua anaknya ternyata pernah melakukan perbuatan serupa

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
Kondisi rumah tempat kejadian perkara tewasnya ibu dan dua anak di Patrang, Jember, Sabtu (17/6/2023) 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - KK (36), seorang ibu yang meninggal dunia bersama dua anaknya dalam satu rumah di Kelurahan Bintoro, Patrang, Jember, ternyata semasa hidup pernah beberapa kali mencoba bunuh diri.

Kepala Lingkungan Krajan Kelurahan Bintoro, Sumardiono mengungkapkan, KK sebelumnya sudah pernah mencoba bunuh diri. 

"Sudah beberapa kali. Saat itu, ibu ini pernah mencoba bunuh diri di Kecamatan Ajung bersama anak pertamanya. Dengan memasukan anaknya  ke dalam kolam, tetapi digagalkan oleh keluarganya," ujarnya.

Kemudian untuk anak ketiganya yang masih bayi ini, kata dia, pernah dimasukkan ke dalam bak mandi berisi air penuh.

"Tetapi saat itu, upaya bunuh diri bersama anaknya itu diketahui oleh suami," kata Sumardi.

Sumardi menuturkan korban tersebut memang sudah mengalami gangguan kejiwaan sejak 10 tahun terakhir. Bahkan dia juga menjalani pengobatan dan perawatan di psikiater.

"Setiap bulan saat itu, dilakukan pengobatan. Bersama anak pertamanya itu dilakukan pengobatannya di Rumah Sakit dr Soebandi," katanya.

Beberapa keluhan yang pernah diucapkan kepada suaminya, antara lain, seperti mendapatkan bisikan ghaib.

"Kadang itu sering tiba-tiba hilang dari rumah, pergi lalu balik lagi. Termasuk anaknya yang pertama, kalau pintu rumah dibuka, hilang sudah," urai Sumardi.

Baca juga: Viral Video Aksi Bullying Pada Remaja di Cipanas, Disuruh Cium Kaki Hingga Dapat Tendangan

Kapolres Jember, AKBP Moh Nurhidayat mengatakan memang sebelumnya korban memang pernah melakukan pengobatan psikologi.

Namun pada Bulan Mei 2023, lanjut dia, sang suami tidak lagi membayar iuran Jaminan Kesehatan Nasional melalui BPJS Kesehatan. Sehingga pengobatan terhadap korban tersebut terhenti, karena faktor biaya.

"Sehingga pengobatan di psikiater itu terhenti. Sehingga hal ini menjadi perhatian kami bersama bapak bupati untuk mencari solusi pengobatan psikologi anak keduanya," katanya.

Karena anak nomor dua yang selamat dalam peristiwa tersebut, kata Hidayat, sekarang menjalani perawatan dan pendampingan psikologi.

"Sehingga sang anak nomor dua inilah, yang akan memberikan keterangan lebih detai detail. Namun kami masih menunggu rekomendasi dari dokter psikolog," urainya.

Seperti diberitakan, KK ditemukan meninggal dunia di rumahnya dalam kondisi gantung diri, Sabtu (17/6/2023). Tidak hanya dia sendiri, dua anaknya yang masih berusia 7 tahun, dan 8 bulan juga ditemukan tewas. Kedua anak ini diduga dibunuh oleh sang ibu.


Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved