Berita Viral

Keluarga Mantan Merasa Tersudutkan, Sherin Beri Klarifikasi, Akui Tak Sangka Videonya Viral

Sherin, wanita yang viral usai curhat soal perceraian ke ustads Hanan Attaki beri klarifikasi usai keluarga mantan merasa terpojokkan.

Editor: Luky Setiyawan
Tiktok/azariasharinenursyafa
Sherin, wanita yang viral usai curhat soal perceraian ke ustads Hanan Attaki beri klarifikasi usai keluarga mantan merasa terpojokkan. 

Kala itu, ada seorang jemaah yang mengajukan pertanyaan kepada Buya Yahya.

Jemaah tersebut merupakan seorang wanita yang sudah menikah dan memiliki anak.

Kemudian, ia sehabis menikah diboyong ke tempat mertua setelah hamil dan kandungannya divonis kurang gizi.

Jemaah tersebut mengaku jika ia tidak betah tinggal di tempat mertua.

Lalu, setelah ia melahirkan, ia pun meminta kepada suaminya untuk mengontrak.

Namun, sang suami menolak dan tidak mau lantaran ia merupakan anak tunggal serta memiliki satu orang tua yaitu ibunya.

Suaminya pun mengatakan kepada orang tuanya daripada ngontrak, lebih baik pisah.

Kemudian, jemaah tersebut bertanya ia harus bagaimana sedangkan masih sayang kepada suaminya.

Menanggapi kasus yang dihadapi jemaah tersebut, Buya Yahya pun langsung memberikan nasihat.

Pendakwah kondang Tanah Air tersebut terlebih dahulu memberikan nasihat terhadap suami.

"Hidup ini bukan untuk saling menindas, bukan untuk memperbudak, akan tetapi justru sebaliknya hidup ini untuk mengabdi," tutur Buya Yahya, dikutip dari TribunTrends.com.

"Maka suami yang bijak selalu berfikir tentang ketenangan seorang istri, jangan egois, tapi tentunya memberikan ketenangan dalam wilayah wajar dan halal bukan memaksa," jelas Buya Yahya.

Buya Yahya pun menjelaskan jika seorang istri tidak betah di suatu tempat, maka seorang suami perlu memikirkan dan memperhatikan agar nyaman.

Bahkan Buya Yahya juga mengingatkan kepada seorang suami tidak perlu menjadi diktator.

"Biarpun seorang suami adalah imam, jangan biasa diktator, Nabi pun meminta pendapat kepada istri beliau," lanjut Buya Yahya.

Dalam hal ini, Buya Yahya juga memberikan saran agar menghadirkan musyawarah dalam rumah tangga agar menjadi indah.

Mulai dari hal kecil hingga urusan tempat tinggal bisa didiskusikan dalam rumah tangga.

Kemudian, Buya Yahya juga memberikan nasihat terhadap istri.

"Kewajibanmu itu patuh kepada suami, artinya kepatuhan kepada seorang suami itu penting sekali karena dia imammu," tegas Buya.

Buya Yahya menuturkan jika ada keberkahan di dalam kepatuhan.

"Bahkan biarpun suami dalam keadaan salah selagi tidak haram, salah berpendapat dan tidak membahayakan, tahan dulu (sabar)," jelas Buya.

Sehingga Buya Yahya menegaskan jika seorang istri harus membiasakan untuk patuh terhadap suami.

"Termasuk tempat tinggal, apalagi suamimu itu punya kewajiban besar ada sangkut pautnya dengan orang tuanya, jangan ajari suamimu durhaka," kata Buya Yahya.

Buya Yahya menegaskan jika seorang suami memiliki kepatuhan terhadap ibu tidak akan terputus.

Akan tetapi jika sudah menjadi seorang istri kepatuhannya akan berpindah yakni istri mendahulukan suami bukan orang tuanya.

"Tapi suami yang baik akan tetap mengajarkan istri untuk tetap patuh kepada ibu bapaknya," jelas Buya.

"Ini istimewa, begitu kaidahnya," lanjut Buya Yahya.

"Artinya dari pertanyaan tersebut, hei istri yang sholihah mungkin sekali suamimu itu adalah harus menjaga ibunya apalagi anak tunggal, pahamlah dirimu wahai istri. Sepahit apapun itu akan menjadi berkah, karena suami harus patuh kepada sang ibu," jelas Buya Yahya.

"Kemudian mungkin karena meninggalkan ibunya sangat berat, daripada harus meninggalkan ibunya mending dipisah, tapi jangan pisah beneran gimana caranya diatur deh apakah istri sesaat di sana, sesaat di sini," jelasnya.

Kemudian, Buya Yahya memberikan saran agar istri memahami jika seorang suami memiliki kewajiban terhadap orang tuanya tidak akan terputus sampai kapan pun.

Sementara bagi suami, Buya Yahya meminta agar menghargai perasaan istrinya dan berikan kesempatan dalam bebrakti kepada orang tua.

"Istri patuh, suami tidak seenaknya sendiri, kurang apalagi? Itulah makna keserasian dalam hidup," kata Buya Yahya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved