Berita Jember
Puluhan Organisasi di Jember Diskusi Penulisan Berita Ramah Korban Pelecehan Seksual
Kegiatan tersebut serangkaian peringatan gerakan bersama kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP) 2023.
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Sebanyak 30 Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) di Jember menggelar diskusi penulisan berita ramah anak, perempuan dan korban pelecehan seksual, Jumat (8/12/2023).
Kegiatan tersebut serangkaian peringatan gerakan bersama kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP) 2023, bertagline Kenali Hukumnya, Lindungi Korban.
Acara yang berlangsung di Bakorwil Provinsi Jawa Timur di Jember tersebut, menghadirkan anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) untuk menjadi pemantik diskusi.
Mega Silvia, Anggota AJI Kota Jember mengatakan bahwa kegiatan ini, kegiatan semacam ini sangat penting. Sebab hal ini berguna untuk membuka cakrawala pengetahuan peran media dalam memberitakan kasus kekerasan seksual.
"Agar semua pihak bisa bergerak bersama menciptakan ruang aman bagi korban kekerasan. Tidak kedua kalinya, sudah menjadi korban pelecehan, ditambah menjadi korban dalam narasi-narasi berita yang membawa stigma negatif korban dimata pembaca," katanya.
Baca juga: Jurnalis TribunJatimTimur.com Terima Penghargaan Humas Kemenag Award 2023
Menurutnya masih banyak media masa di internet yang memberitakan kasus pelecehan seksual secara serampangan. Bahkan tidak memenuhi kode etik jurnalistik.
"Jadi dalam kegiatan ini, kita semua sama sama belajar seperti apa narasi berita yang baik mengenai kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak serta korban pelecahan seksual. Agar bisa memilih dan memilih. Supaya tidak asal share," kata Mega.
Mega menuturkan secara umum, penulisan berita yang ramah mengenai pelecehan seksual itu minimal tidak menunjukan data privasi korban.
"Data korban misalnya, entah itu anak maupun perempuan. Seperti nama, alamat dan foto harus benar benar disamarkan. Agar keberadaan korban semakin tidak terancam," ulasnya.
Baca juga: Belanja Gunakan Uang Palsu, Nenek di Situbondo Ditangkap Polisi
Abdurrahman Wahid, penggagas Gerak Bersama 16HAKTP di Jember menjelaskan, kegiatan tersebut untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Supaya lebih peduli terhadap perempuan terutama para korban kekerasan seksual.
"Tak terkecuali kaum-kaum rentan seperti disabilitas dan pihak lain yang sering mendapatkan diskriminasi sosial," katanya.
Dia menyebut, puluhan OMS yang tergabung dalam kegiatan ini, dari berbagai latar belakang. Mulai organisasi kemahasiswaan ekstra kampus hingga aktivis perempuan.
"Untuk menyuarakan kampanye ini, karena agenda ini sangat didukung oleh Komnas Perempuan. Target utama dalam acara ini supaya organisasi ini selalu sinergi antar komunitas peduli terhadap advokasi bersama,” terang pria yang akra disapa Aab ini.
Aab berharap melalui kegiatan seperti itu, semua pihak bisa bergerak bersama untuk mengawal setiap kasus kekerasan seksual di Kabupaten Jember.
"Untuk mendampingi serta memberi ruang aman bagi korban. Sinergi tidak cukup acara formal seperti ini, tapi juga ruang-ruang non formal seperti kedai-kedai kopi," ulasnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)
Lima Warga Jember Diserang Kera Liar di Desa Klungkung, Termasuk Anak dan Lansia |
![]() |
---|
Tambak Udang Tak Punya Izin Tapi Panen 14 Kali, Buang Limbah ke Sungai dan Pasang Pipa Laut Ilegal |
![]() |
---|
Gandakan Kunci Saat Ajari Korban Mengemudi, Dua Pria Curi Mobil di Jember |
![]() |
---|
Harga Daging Ayam di Jember Naik, Pedagang Keluhkan Sepinya Pembeli |
![]() |
---|
Jalan Terjal dan Banyak Rumah Tak Teraliri Listrik, Warga Mulyorejo Jember Minta Pemerintah Hadir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.