Investasi Jember
Investasi di Jember Capai Rp 3,1 Triliun, Didominasi Sektor Properti
Data tersebut berdasarkan Online Single Submission (OSS) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jember.
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Investasi di Kabupaten Jember pada 2022 mencapai Rp 3,1 Triliun. Jumlah tersebut melesat bandingkan tahun sebelumnya, yang hanya memperoleh Rp 516 Miliar.
Data tersebut berdasarkan Online Single Submission (OSS) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jember. Untuk capaian investasi di Jember pada 2023, belum diketahui karena masih perlu dikoordinasikan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Kepala (DPMPTSP) Jember, Tita Fajar Ariyatiningsih mengatakan, berdasarkan total investasi yang masuk itu, paling banyak pemodal menaruh saham di sektor properti.
"Masih properti, karena dari data yang masuk, kami lihat paling banyak di sektor properti. Seperti yang kita lihat, properti di Jember makin berkembang," ujarnya, Kamis (15/2/2024).
Menurutnya, para investor menaruh sahamnya di sektor tersebut rata-rata untuk kepentingan perdagangan industri properti.
"Jenis investasi yang masuk itu perdagangan dan perindustrian," kata wanita yang akrab disapa Tita ini.
Tita menduga, hambatan investasi di Jember sejauh ini , karena jalur transportasi dari Surabaya ke Kota Tembakau yang sering macet. Sebab hal itu membuat para investor harus mengeluarkan biaya lebih.
"Karena perjalanan dari Jember ke Surabaya lumayan lama, sehingga biaya operasional lebih banyak di situ. Kami berharap jalannya makin di perlebar, seperti Leces sampai Wonorejo kan sudah diperlebar, mungkin nanti bisa sampai ke Jember," ulasnya.
Meski demikian Tita mengaku berupaya menggaet banyak pemodal, dengan mengevaluasi semua proses perizinan investasi di DPMPTSP Jember.
"Supaya para investor lebih mudah, mulai dari kecepatan waktu, persyaratan dan sebagainya," paparnya.
Menurutnya banyak sektor lain yang memiliki potensi besar di Jember untuk ditawarkan kepada Investor, seperti pariwisata dan perkebunan.
"Tidak hanya properti saja, tetapi juga pariwisata, Perkebunan dan pertanian juga (punya potensi besar)," ucapnya.
Tita mengakui investasi yang masuk sejauh ini, masih didominasi dari penanam modal dari dalam negeri.
Menurutnya, berdasarkan capaian invetasi pada 2021 di Jember yang mencapai Rp 516 Miliar. Kata dia, Rp 50 Miliar itu realisasi dari investor luar negeri.
"Begitu juga capaian investasi 2022, yang mencapai Rp 3,1 Triliunan, sekitar Rp 1 Triliunan dari investor Asing," ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.