Berita Jember

Andalkan Motif Sadeng di Era Majapahit, Penjualan Batik Asal Jember ini Hingga ke Luar Negeri

Rumah Sekar Waru Batik menjadi tempat produksi batik andalan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, karena beberapa produknya bisa tembus di luar negeri

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
Perajin sedang mewarnai motif batik di Rumah Waru Batik Jember 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Rumah Sekar Waru Batik menjadi tempat produksi batik andalan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, karena beberapa produknya bisa tembus di luar negeri.

Rumah produksi batik yang berada di Desa Tegalwaru, Kecamatan Mayang, Jember tersebut dalam sehari mampu menghasilkan 10-15 potong kain batik yang dibuat dengan mengunakan cara tradisional.

Hasil produksi kerajinan yang telah berdiri sejak November 2018 itu, paling laris adalah batik bermotif Kerajaan Sadeng, sebuah daerah di Jember  di era kekuasaan Majapahit.

Ketika TribunJatimTimur.com berkunjung ke rumah produksi batik itu, terlihat para perajin batik sedang sibuk menggambar pola dan motif pada kain putih. Mereka menggoreskan tinta dasarnya yang terbuat dari malam.

Setelah proses pembuatan pola selesai, mereka pun mewarnai kain tersebut dengan alat canting supaya terlihat lebih menarik.

Usai melakukan pewarnaan, para perajin  memberikan lapisan pengunci warna, agar tidak luntur.

Pantauan di lapangan, setelah proses pewarnaan selesai, perajin ini mencuci kain batik itu di air sungai yang jernih.

Setelah itu, mereka merebus kain yang telah dicuci tersebut ke dalam panci khusus untuk menghilangkan kandungan cairan malamnya. Lalu perajin menjemur pakaian batik itu dibawah terik matahari.

Pemilik Rumah Sekar Waru Batik Jember, Vivin Rofiqoh mengatakan, motif khas adalan pada batiknya adalah pola gambar yang diangkat dari cerita Kerajaan Majapahit di wilayah Sadeng Kecamatan Puger.

"Yang namanya Pak Sadeng, jadi kami punya motif Pak Sadeng dan itu hanya ada di Jember tidak ada di kota lain," ujarnya, Sabtu (18/5/2024).

Menurutnya, motif tersebut merupakan produk andalan yang paling laris. Sementara untuk corak pendukung lainnya, diambil dari hasil bumi Kabupaten Jember.

"Seperti motif daun tembakau, kopi dan kakao. Selain itu icon asli Jember seperti Papuma atau Pasar Tanjung," kata Vivin.

Vivin mengatakan, beberapa warga negara asing yang sering langganan dan memesan produk batiknya di antaranya berasal dari Hongkong, Pakistan, dan Dubai. Sebab di sana ada resellernya.

"Kalau pemasaran di dalam negeri itu paling banyak di Sumatera, Sulawesi, Lombok, Bali dan Kalimantan yang selalu minta order kepada kami," ucapnya.

Dia mengaku memasarkan batiknya melalui platform digital. Khususnya lewat Tiktok dan juga Instagram. Sehingga bisa dilihat oleh orang banyak."Tapi untuk deal dealnya harga, kami lewat Whatsapp," imbuh Vivin.

Total karyawan yang bekerja di rumah batiknya, Vivin mengaku ada 20 orang. Mereka diperbantukan untuk melakukan canting hingga finishing pakaian.

Sementara untuk harganya cukup bervariasi, kata dia, antara Rp 175 ribu hingga Rp 700 ribu tergantung tingkat kesulitan pembuatan motif batiknya.

"Biasanya pembeli tanya motif apa yang lagi hits. Dan kalau dari instansi biasanya mereka minta juga logonya dimasukkan, jadi kami juga terbuka bila pembeli punya motif sendiri misal. Kami tinggal eksekusi," kata Vivin.

Vivin mengaku penjualan pakaian batik untuk saat ini peminatnya masih lumayan banyak. Meski  sekarang bisnis fashion makin banyak.

"Yang terpenting itu, harus terus memperbarui pola dan motif batiknya. Karena ini warisan budaya, jadi kalau bukan kita siapa lagi," jlentrehnya.

Mengingat, kata dia, generasi anak muda sekarang masih sedikit yang berminat menggunakan batik. Rata-rata mereka menggunakan pakaian tersebut saat ada event besar.

"Seperti lomba duta apa, atau kompetisi apa. Biasanya mereka order ke kami. Karena panitianya yang mengarahkan agar pakai batik," ucapnya.

Baca juga: Ribuan Kung Mania se-Jatim Berebut Piala Bupati Situbondo dan Berbagai Macam Hadiah

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved