Berita Sidoarjo
Ruang Kelas Ambruk, Siswa SD di Sidoarjo Terpaksa Belajar di Perpustakaan
Sampai Kamis (7/11/2024), ruang kelas 5 di sekolah itu masih berantakan. Atapnya ambruk ke lantai, kayu dan gentingnya berserakan.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Sidoarjo - Sebuah ruang kelas di SD negeri yang berada di Desa Segorotambak, Kecamatan Sedati, Sidoarjo ambruk akibat dihantam angin kencang yang datang bersamaan hujan deras beberapa hari lalu.
Sampai Kamis (7/11/2024), ruang kelas 5 di sekolah itu masih berantakan. Atapnya ambruk ke lantai, kayu dan gentingnya berserakan. Sehingga tidak bisa difungsikan untuk kegiatan belajar siswa.
Akibatnya, siswa di kelas itu harus belajar ruang perpustakaan.
Baca juga: Persija Menang Besar Atas Madura United, Gustavo Almeida Nyekor Lagi, Pedro Dias Beri Kontribusi
“Untungnya siswa kelas tersebut tidak terlalu banyak. Sehingga cukup untuk belajar di ruang tersebut,” ujar Ahmad Zaini, Kepala Sekolah SDN Segoro Tambak.
Dua ruang lain yang berada di sebelah kelas yang ambruk juga dikosongkan. Alasannya pihak sekolah khawatir. Karena struktur bangunan, utamanya bagian atap, kondisinya hampir sama dengan kelas yang ambruk tersebut.
Setelah peristiwa ambruknya ruang kelas itu, Selasa lalu, petugas BPBD Sidoarjo sudah datang ke lokasi. Mereka juga sudah melapor ke Pemkab Sidoarjo dan merekomendasikan supaya segera dilakukan perbaikan. Diharapkan, tiga ruang itu diperbaiki semua.
Selain sekolah ini, angin kencang Selasa kemarin juga merusak beberapa sekolah lain di Sidoarjo. Komisi C DPRD Sidoarjo bahkan sudah meninjau langsung bangunan sekolah yang rusak terdampak angin kencang itu.
Setidaknya ada tiga sekolah yang mengalami kerusakan. Selain SDN Segoro Tambak, ada juga SMPN 2 Wonoayu, dan SDN Cangkringsari, Kecamatan Sukodono yang menjadi korban.
Komisi C DPRD Sidoarjo juga sudah melakukan sidak. Rombongan yang dipimpin Ketua Choirul Hidayat dan Wakil Ketua Anang Siswandoko melihat langsung kerusakan di SMPN 2 Wonoayu dan SDN Cangkringsari.
"Setelah kami lihat, kerusakan akibat angin kencang ini masih kategori rusak ringan," kata Choirul Hidayat.
Baca juga: Ada 770 UMKM di Kota Blitar Mengalami Kredit Macet, Nilainya Capai Rp 4,3 Miliar
Politikus PDIP itu menyarankan pihak sekolah untuk melakukan identifikasi ruang kelas dan kebutuhan sekolah rusak. Setelah itu langsung dikirimkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo.
"Kami harap Dinas Pendidikan bisa segera memperbaiki kerusakan sekolah-sekolah agar proses belajar dan mengajar kembali berjalan lancar," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Komisi C Anang Siswandoko. Dia mengatakan kerusakan yang dalam kategori ringan bisa ditangani dengan dana tanggap darurat bencana. Karena kebutuhan anggarannya juga tidak terlalu besar.
Baca juga: Sidak Jembatan Bulukandang, Ini Temuan DPRD Kabupaten Pasuruan
“Kami sudah melihat kerusakannya, tidak terlalu berat. Yang di SDN Cangkringsari, hanya memanggil tukang untuk membetulkan genteng yang semrawut," ujarnya.
Sampiran, guru di SMPN 2 Wonoayu menceritakan, saat peristiwa angin kencang terjadi, kebetulan berbarengan dengan waktu siswa salat berjamaah. Sehingga, plafon dan genteng yang dihantam angin kencang tidak sampai mengenai siswa.
Pihaknya juga mengaku sudah melapor ke Dinas Pendidikan. Harapannya, perbaikan bisa segera dilakukan. (ufi)
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(M Taufik/TribunJatimTimur.com)
Sevi, Driver Ojek Online yang Tewas dalam Kardus Dimakamkan di Sidoarjo |
![]() |
---|
Peringatan Kudatuli Ribuan Kader PDIP Sidoarjo akan Serentak Nyalakan Lilin |
![]() |
---|
Hendak Perbaiki Sekolah Terbakar, Pemkab Sidoarjo Terkendala Status Aset |
![]() |
---|
Suhu Politik Mulai Memanas di Sidoarjo, Muncul Koalisi Usai Penolakan LPJ Bupati |
![]() |
---|
Seorang Remaja di Sidoarjo Dipukuli Komplotan Pemuda, Dituduh Gengster |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.