Berita Jember

Wawancara Eksklusif Bersama Gus Fawait, Pilkada Sudah Selesai Jember Harus Bersatu

Tribun Jatim Network melalui Manager Tribun Jatim Timur Rendy Nicko Ramandha, wawancara eksklusif Gus Fawait, Minggu (15/12/2024).

|
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Sri Wahyunik
Wawancara Eksklusif Bupati Jember terpilih, Muhammad Fawait (kiri) dipandu Manajer TribunJatim-Timur, Rendy Nicko, Minggu (15/12/2024) 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Jember - Muhammad Fawait alias Gus Fawait- Djoko Susanto merupakan Pasangan Calon (Paslon) pemenang Pilkada Jember 2024, dengan memperoleh sebanyak 588.761 suara.

Paslon  ini mengalahkan Petahana Hendy Siswanto- Muhammad Bahwa Firjau Barlaman yang mendapatkan 495.499 pemilih di Pilkada Jember 2024.

Gus Fawait-Djoko unggul di 25 kecamatan di Kabupaten Jember. Sementara Paslon Hendy-Gus Firjaun suara terbanyaknya hanya di 6 kecamatan saja.

Gus Fawait-Djoko juga diusung 15 Partai Pengusung di Pilkada Jember 2024, diantaranya Gerindra, PKB, Golkar, PKS, Nasdem, PPP, PAN, Demokrat, PSI, Garuda, Hanura, Partai Buruh, PBB, Gelora, dan PKN.

Tribun Jatim Network melalui Manager Tribun Jatim Timur Rendy Nicko Ramandha, wawancara eksklusif Gus Fawait, Minggu (15/12/2024).

Mendapat 15 partai, nyaris menjadi calon tunggal dalam Pilkada Jember. Melihat itu, apakah perolehan suara yang Anda raih sekarang sudah sesuai target?

Saya adalah kader partai politik dan lahir dari rahim partai politik. Bagi kami dukungan partai yang besar tentu memberi arti luar biasa untuk meyakinkan masyarakat dan mampu mengantarkan kami memenangkan Pilkada 2024 yang telah dilaksanakan kemarin.

Dukungan partai politik sangat luar bisa yang membuat sejarah baru di Kabupaten Jember. Ada kader partai politik yang diberi amanah oleh masyarakat menjadi bupati, dengan slogan kami yang membawa cinta.

Faktor apa yang membuat masyarakat akhirnya harus memilih anda sebagai Bupati Jember, ketimbang petahana?

Saya bersama tim dan partai pendukung telah berkomitmen sejak awal, untuk tidak melakukan black campaign, yang menyerang pribadi, memfitnah dan juga menebar hoaks. Hal itu dapat dilihat selama proses Pilkada, Insyallah.

Karena kami ingin membangun budaya baru di Kabupaten Jember dalam proses kontestasi politik apapun itu termasuk Pilkada. Kita harus menebar cinta dan gagasan. Tidak menyebar berita hoaks, apalagi fitnah atau cacian. Kan sudah diatur dalam undang-undang, kalau negatif campaign itu boleh tetapi black campaign yang tidak boleh. 

Apa upaya Anda untuk merangkul kembali pendukung lawan?

Saya sebagai santri, selalu diajarkan bahwa ilmu tertinggi adalah akhlak. Maka kami telah berkirim pesan singkat Whatsapp kepada Hendy Siswanto maupun Gus Muhammad Balya Firjaun Berlaman untuk silaturahmi guna mereda suasana Pilkada. Namun hingga kini, kami masih menunggu jadwal dari beliau-beliau.

Bahkan, beberapa daerah di Jember terjadi banjir kami juga turun bekerja. Hal itu sebagai pesan kalau Pilkada telah usai, tidak ada Paslon 01 atau 02 semua orang Jember adalah warga kita semua.

Saya kader partai. Selalu diajarkan untuk tidak memukul tetapi harus merangkul. Maka kami keliling menemui Gubernur dan Wakil Gubernur, kami juga turun lihat banjir di Jember, melihat masalah apa di masyarakat. Hal ini untuk memberi pesan, Pilkada sudah usai rakyat Jember harus bersatu.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved