Camat di Jember Dicopot Lakukan Pungli saat Pencairan DD dan AD, Ini Tanggapan Bupati

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER -  Bupati Jember Hendy Siswanto membeber alasan pencopotan Joni Pelita Kurniawan dari jabatan Camat Silo. 

Hendy menyebut camat itu meminta uang Rp 4,5 juta kepada kepala desa di Kecamatan Silo di 2021. Ketika itu, Joni menjabat sebagai Camat Sukowono. Pungutan liar itu memakai alasan agar rekomendasi pencairan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) segera keluar.

"Hal itu setelah Saber Pungli melalukan gelar perkara pada 16 Januari 2025. Berdasarkan rekomendasi Saber Pungli ini, kami sah secara aturan (mencopot camat Silo) karena secara terang melakukan pungli dengan nominal yang ditentukan," ujarnya, Sabtu (25/1/2025).

Menurutnya, Camat tersebut juga telah memenuhi Pasal 184 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), kerena terdapat dua alat bukti yang cukup.

"Berupa video tanpa blur serta keterangan kades Sukosari (Kecamatan Sukowono).

Setelah hasil periksakan diserahkan kepada inspektorat, kami jatuhkan sanksi terhadap yang bersangkutan menonaktifkan jabatannya sebagai camat, dan tidak ada jabatan sama sekali," ucapnya.

Baca juga: Polisi Mojokerto Tangkap Kawanan Begal Motor Modus Nyamar Jadi Perempuan

Hendy bernilai disiplin dinas terhadap pejabat birokrasi ini untuk memberikan pembelajaran bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Pemkab Jember, supaya tidak melakukan pungutan liar.

"Ini adalah pembelajaran untuk kita semuanya, khususnya para birokrasi jangan lagi ada pungli. Kami tidak menghendaki hal itu terjadi lagi,"  tuturnya.

Mengingat, adanya pungli ini jelas mencoreng citra birokrasi Pemkab Jember, bahkan bisa mengurangi kepercayaan publik.

"Tidak boleh ada pungli di Kabupaten Jember, supaya kepercayaan masyarakat semakin baik untuk birokrasi kita. Agar masyarakat semakin diuntungkan," kata Hendy.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)