Berita Jember

Jatah Pupuk Subsidi di Jember 2025: Urea 65 Ribu Ton, NPK 49 Ribu Ton

"Sementara alokasi pupuk subsidi jenis NPK sebesar 49.488 ton. Jumlah tersebut adalah 58,54 persen dari usulan ERDKK sebanyak 84.537 ton," katanya.

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur/Imam Nawawi
PUPUK SUBSIDI: Rapat dengar pendapat Pupuk Indonesia, Dinas Tanaman Pangan Holtikultura bersama Komisi B DPRD Jember, Jawa Timur, Kamis (13/2/2025). Mereka membahas alokasi pupuk subsidi di Jember pada 2025. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Jember - Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember, Jawa Timur menggelar rapat dengar pendapat mengenai alokasi pupuk bersubsidi tahun anggaran 2025.

Lembaga legislatif ini melibatkan Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Tanaman Perkebunan (TPHP), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember serta Pupuk Indonesia, Kamis (13/2/2025).

Kepala Dinas TPHP Jember, Imam Sudarmaji mengatakan alokasi pupuk subsidi tahun ini untuk jenis urea sebanyak 65.001 ton. Jumlah tersebut 84,92 persen dari usulan di Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (ERDKK) pemerintah daerah sebanyak 76.542 ton.

"Sementara alokasi pupuk subsidi jenis NPK sebesar 49.488 ton. Jumlah tersebut adalah 58,54 persen dari usulan ERDKK sebanyak 84.537 ton," katanya.

Menurutnya, jatah pupuk bersubsidi jenis urea menunjukan kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Sebab di 2024 jatah rabuk kimia ini di Jember hanya dijatah 64.956 ton.

"Alokasi pupuk subsidi jenis NPK justru menurun, tahun 2024 kemarin alokasinya sebanyak 51.839 ton," tambah Imam.

Imam meminta setiap kios penjual pupuk memampang nama-nama penerima sesuai ERDKK, agar rabuk tersalurkan tepat sasaran.

"Bisa dimanfaatkan betul oleh petani, berdasarkan kuota sesuai RDKK dan kelompok taninya," imbuhnya.

Baca juga: Persib Bandung Berminat? 1 Bintang Persija Potensi Hengkang, Bisa Gantikan Mateo Kocijan

Imam mengakui sering terjadi error di portal Kementerian Pertanian karena banyak data di ERDKK di Jember yang telah dihapus mendadak muncul lagi setelah tercetak.

"Kami juga bingung, orangnya sudah meninggal tetapi masih muncul. Dan ada juga pergeseran dari kecamatan satu ke kecamatan lain," ulasnya.

Sementara AE Pupuk Indonesia Jember, Slamet Saputra menambahkan, rabuk itu dikirim ke 16 perusahaan distributor yang membawahi 535 kios di Kota Tembakau.

"Pendistribusiannya tentunya dilakukan secara bertahap sesuai dengan permintaan dari petani sendiri," tambahnya.

Slamet mengatakan hingga 12 Februari 2025, ketersediaan pupuk subsidi di gudang penyimpangan Pupuk Indonesia di Jember, tercatat untuk jenis urea ada 2.561 ton dan NPK 4.423.

"Serapan pupuk tahun ini, pada Tri wulan pertama sebanyak 7.828 untuk urea sementara NPK 6.624 ton," urainya.

Baca juga: Kandang Ayam di Blitar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 10 Miliar

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto meminta, seluruh pihak turut mengawasi pendistribusian pupuk bersubsidi ini, supaya barang ini bisa dirasakan oleh petani.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved