Begal Probolinggo

Jatanras Polda Jatim Turun ke Probolinggo, Atensi Khusus Maraknya Begal

Dalam beberapa bulan terakhir, kurang lebih ada sekitar empat kejadian begal. Begal di Probolinggo juga membahayakan karena membawa celurit.

Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Ahsan Faradisi
ATENSI KHUSUS: Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur saat menghadiri konferensi pers di Polres Probolinggo, Senin (21/4/2025). Kedatangannya membawa pesan kepada para pelaku begal. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Probolinggo - Maraknya begal Probolinggo menjadi atensi khusus Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim.

Dalam beberapa bulan terakhir, kurang lebih ada sekitar 4 kejadian begal. Dari keempat kejadian tersebut, Polres Probolinggo membekuk dua pelaku. 

Beberapa kejadian di antaranya, di Kecamatan Gending saat Bulan Ramadan, yang mana dua pelaku diamankan saat beraksi di siang bolong. Keduanya membawa celurit.

Kemudian di Kecamatan Leces, pada Kamis (17/4/2025) menimpa seorang ibu muda, lalu dua hari kemudian satu keluarga dibegal di jalan raya Desa Selogudig Kulon, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo. 

Baca juga: Ratusan Buruh Demo, Ancam Blokade Jalan Utama PT UTSG Tuban Jika Tuntutan Tak Dipenuhi 

Terakhir, Minggu (20/4/2025) malam seorang perempuan yang merupakan karyawan salah satu pabrik di Kota Probolinggo dibegal di jalan masuk Desa Brani Wetan, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo.

Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur mengatakan, anggota yang bertugas di lapangan untuk tidak segan memberi dan menghadiahi para begal dengan tindakan tegas dan terukur.

Baca juga: 2 Opsi Tukar Ryo Matsumura di Persija, Ada Target Lama Hingga Primadona Transfer Liga 1

"Situasional kalau membahayakan petugas atau masyarakat langsung dikasih hadiah tindakan tegas dan terukur. Kita buru kalau tidak segera tobat," kata Jumhur saat berkunjung ke Mapolres Probolinggo, Senin (21/4/2025).

Para pelaku, menurut Jumhur, rata-rata merupakan residivis itu sudah mempunyai jaringan di berbagai wilayah, sehingga akan mendatangi wilayah tertentu jika mendapatkan informasi dari jaringannya.

"Meskipun di dalam penjara, mereka akan terus bertukar kontak dengan sesama pelaku lainnya, sehingga jika ada wilayah yang aman, mereka akan datang. Oleh karena itu, kami sudah punya strategi termasuk menyiapkan lima unit opsnal," tambahnya.

(Ahsan Faradisi/TribunJatimTimur.com) 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved