Jalur Gumitir Ditutup

Rencana Penutupan Total Jalur Gumitir, DPRD Jember Khawatir Distribusi BBM Terganggu

Rencana penutupan sementara Jalur Gumitir yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi selama dua bulan potensi terganggunya distribusi BBM.

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
AKAN DITUTUP: Suasana di Jalur Gumitir Desa Sidomulyo Kecamatan Silo, Jember Jawa Timur, Jumat (28/3/2025). Jalur ini akan ditutup selama dua bulan untuk perbaikan. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Jember – Rencana penutupan sementara Jalur Gumitir yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi selama dua bulan, memicu kekhawatiran potensi terganggunya distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Jember.

Anggota Komisi B DPRD Jember, Wahyu Prayudi Nugroho, mengungkapkan jalur nasional tersebut memegang peran krusial dalam distribusi BBM karena suplai utama BBM untuk Jember berasal dari Depo Pertamina di Banyuwangi.

"Karena depo penyaluran BBM di Jember itu berasal dari Banyuwangi, dan depo di Banyuwangi juga melayani wilayah Bondowoso dan Lumajang," ujarnya, Rabu (2/7/2025).

Menurut Wahyu, alternatif jalur distribusi seperti Tapen atau Jalur Arak-Arak di Kabupaten Bondowoso belum tentu layak digunakan untuk armada tangki BBM. Ia menyoroti kondisi infrastruktur di jalur tersebut yang dinilai belum memadai.

Baca juga: PDIP Jatim Minta Peternak Lokal Dijaga di Tengah Kebijakan Tentang Impor Sapi

"Jalur Arak-Arak itu tidak ideal untuk dilewati truk tangki BBM. Apalagi saya dengar ada jembatan di Bondowoso yang saat ini sedang diperbaiki. Kalau belum selesai, tentu akan berdampak besar terhadap kelancaran distribusi," jelas politisi yang akrab disapa Nuki itu.

Alternatif lainnya adalah mengalihkan distribusi melalui wilayah Lumajang. Namun, menurut Nuki, opsi ini akan memperpanjang waktu tempuh dan berdampak pada efisiensi logistik.

"Distribusi lewat Lumajang bisa saja dilakukan, tapi jaraknya jauh. Apakah skenario ini sudah diantisipasi oleh Pertamina, kami belum tahu. Kami akan segera berkoordinasi untuk mengetahui rencana antisipasinya," tambahnya.

Baca juga: Sempat Dikaitkan dengan Persebaya, 1 Pemain Keturunan Timnas Indonesia Kans Gabung Tim Belanda

Nuki menekankan BBM merupakan kebutuhan pokok masyarakat, dan distribusinya tidak boleh terganggu. Saat ini, terdapat sekitar 40 SPBU yang tersebar di wilayah Jember, dengan kebutuhan bervariasi antara 20 ribu hingga 30 ribu liter per hari.

"Setiap harinya, ada sekitar 40 hingga 50 truk tangki yang mendistribusikan BBM dari Banyuwangi ke Jember. Jika jalur utama ditutup, tentu Pertamina harus segera menyesuaikan skema distribusinya," tegasnya.

Baca juga: Mahasiswa Ditemukan Tewas di Apartemen, Polisi Temukan Surat Wasiat

Selain BBM, Nuki juga mengingatkan penutupan Jalur Gumitir berpotensi menimbulkan gangguan pada distribusi logistik lainnya, termasuk bahan pangan dan kebutuhan pokok.

"Ini bukan hanya soal BBM. Distribusi logistik lain juga bisa terganggu, dan dampaknya bisa memicu inflasi harga kebutuhan pokok," ujarnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved