Berita Pasuruan

Cak Imin Dorong Pesantren Jadi Episentrum Pengentasan Kemiskinan

Forum Halaqoh Kebangsaan bersama sekitar 500 kiai se-Jawa Timur yang digelar di Pondok Pesantren Al-Yasini, Kraton, Pasuruan.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Haorrahman
Istimewa
DI PESANTREN: Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar saat menghadiri Halaqoh Kebangsaan bersama 500 kiai se-Jawa Timur di Pondok Pesantren Al-Yasini, Kraton, Pasuruan, Selasa (15/7/2025). 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Pasuruan – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar menegaskan pentingnya keterlibatan pesantren dan para kiai dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam forum Halaqoh Kebangsaan bersama sekitar 500 kiai se-Jawa Timur yang digelar di Pondok Pesantren Al-Yasini, Kraton, Pasuruan, Selasa (15/7/2025).

Pria yang akrab disapa Cak Imin ini menekankan penanggulangan kemiskinan tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah. Menurutnya, butuh kerja kolektif lintas sektor, terutama dari kalangan yang memiliki pengaruh sosial dan spiritual kuat di masyarakat.

“Pesantren adalah simpul strategis pengentasan kemiskinan. Di sana ada pendidikan, ekonomi, sosial, dan nilai-nilai kemandirian yang telah terbukti membentuk masyarakat yang tangguh,” ujar Cak Imin di hadapan para peserta halaqoh.

Baca juga: Jelang Musim Hujan, Pemkab Jember Normalisasi Drainase dan Bahu Jalan

Cak Imin melihat peran kiai dan pesantren selama ini kerap dipahami secara sempit sebagai penjaga tradisi keagamaan. Padahal, lanjutnya, peran mereka jauh lebih luas dalam membangun ekosistem sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.

“Kiai bukan hanya penjaga moral dan spiritual, tapi juga aktor perubahan sosial. Kalau kita melibatkan mereka, maka proses pengentasan kemiskinan akan jauh lebih cepat dan berkelanjutan,” tegasnya.

Cak Imin juga mendorong adanya perubahan paradigma terhadap fungsi pesantren di tengah masyarakat. Ia menilai, pesantren harus diarahkan untuk menjadi pusat pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang berbasis komunitas lokal.

Baca juga: Keponakan Bunuh Bibi, Pelaku Berupaya Kelabui Polisi dengan Surat Wasiat Palsu

“Persepsi pesantren sebagai lembaga pendidikan saja harus diubah. Pesantren harus kita dorong menjadi episentrum ekonomi rakyat, pusat pemberdayaan, dan garda depan pengentasan kemiskinan,” tambahnya.

Forum halaqoh yang dihadiri para kiai, santri, serta tokoh masyarakat ini menjadi wadah strategis untuk merumuskan sinergi antara pemerintah dan komunitas pesantren dalam menghadapi tantangan sosial, khususnya kemiskinan struktural di daerah.

Mengakhiri sambutannya, Cak Imin menyampaikan harapannya agar kolaborasi antara pemerintah dan elemen masyarakat berbasis nilai-nilai keagamaan dapat menciptakan perubahan nyata.

Baca juga: Sakit Hati dan Utang Judi, Keponakan Bunuh Bibi di Pasuruan, Sudah Direncanakan 2 Bulan Lalu

“Insyaallah, dengan kolaborasi antara pemerintah, pesantren, dan masyarakat, kita bisa menghadirkan perubahan nyata dan menjawab tantangan kemiskinan di negeri ini,” tutupnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved