Liputan Khusus Koperasi Merah Putih
Dari 219 Koperasi Merah Putih di Bondowoso, Baru 20 yang Telah Beromzet
Dari 219 Koperasi Merah Putih di Bondowoso, baru 20 yang telah memiliki. Pemerintah dorong kolaborasi dengan BUMDes.
Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Haorrahman
Dia mengakui memang saat ini mayoritas KDKMP usahanya belum menyasar pada potensi wilayah. Kemungkinan ini terjadi karena semua KDMP dan KKMP belum memiliki gerai yang memadai.
Baca juga: Satu-satunya yang Aktif di Lumajang, Koperasi Merah Putih Oro-oro Ombo Beromzet Rp 126 Juta
Kolaborasi Dengan BUMDes
Untuk itu Diskoperindag mendorong KDKMP ini berkolaborasi dengan BUMDes. Misalnya BUMDes budidaya burung puyuh, maka KDKMP jangan membuka usaha yang sama, tapi bisa turut memasarkan telur atau burung puyuhnya.
Menurut Navi inti keberadaan KDKMP itu adalah ekonomi ini bisa berputar di desa.
Dia menerangkan lahirnya KDKMP ini tak semata hanya tentang usaha saja, namun memiliki multi dampak.
Contohnya jika seluruh KDKMP menjadi RPK Bulog, maka ketika harga beras bergejolak tak perlu ada operasi pasar, karena harga beras bisa distabilkan dengan menyebarnya beras SPHP Bulog melalui KDKMP yang ada di seluruh desa.
Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid, mengatakan seluruh Koperasi Merah Putih di Bondowoso sudah memiliki payung hukum resmi dan terus berproses untuk memperkuat ekonomi lokal.
“Kita akan mendukung itu,” ujarnya.
(TribunJatimTimur.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim-timur/foto/bank/originals/GERAI-Bupati-Abdul-Hamid-Wahid-dan-Komandan-Kodim-0822.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.