Kecelakaan Bus RS Bina Sehat

Tewaskan 8 Orang dan 44 Terluka, Kecelakaan Maut Bus Probolinggo jadi Atensi Mabes Polri

Korlantas Polri Mabes Polisi turut menyelidiki kasus kecelakaan bus wisata di Probolinggo yang menewaskan 8 orang dan puluhan orang terluka.

Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Haorrahman
Satlantas Polres Probolinggo
RINGSEK : Kondisi bus pariwisata yang mengalami kecelakaan di Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (14/9/2025). Dari 52 penumpang, 8 meninggal dunia dan 44 orang luka-luka. 

TRIBUNJATIMTIUR.COM, Probolinggo - Kecelakaan maut bus pariwisata di jalur wisata Gunung Bromo, tepatnya di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menewaskan 8 orang dan melukai 44 penumpang lainnya, Minggu (14/9/2025), menjadi atensi Mabes Polri. 

Bus dengan nomor polisi P 7221 UG yang dikemudikan Albahri (57), warga Desa Gladak Pakem, Probolinggo, mengangkut rombongan pegawai RS Bina Sehat Jember, usai wisata dari Gunung Bromo. 

Saat perjalanan pulang kembali ke Jember, baru 20 kilometer dari Gunung Bro, berakhir tragis setelah kendaraan diduga mengalami rem blong saat melaju di turunan lereng Bromo.

Laju bus tak terkendali hingga akhirnya menabrak pembatas jalan dan sepeda motor kurir sebelum akhirnya terhenti.

Baca juga: Perawat RS Bina Sehat Jember Tewas Usai Terlempar dari Dalam Bus, saat Kecelakaan Maut Probolinggo

Polisi Lakukan Olah TKP

Kasus ini menjadi perhatian publik dan atensi Mabes Polri. Bahkan Direktur Penegakan Hukum (Dir Gakkum) Korlantas Polri, Brigjen Pol Faizal, turun mendatangi langsung lokasi kejadian bersama jajaran Polda Jatim, Kapolres Probolinggo AKBP M. Wahyudin Latif, Satlantas Polres Probolinggo, serta pihak Jasa Raharja.

“Hari ini tim TAA (Traffic Accident Analysis) kami bersama Polda Jatim melengkapi dan memantapkan rekonstruksi kejadian, sehingga bisa ditarik kesimpulan,” kata Brigjen Faizal, Senin (15/9/2025).

OLAH TKP : Dirgakum Korlantas Polri,
OLAH TKP : Dirgakum Korlantas Polri, Brigjen Pol Faizal mendatangi lokasi kejadian kecelakaan maut bus pariwisata di Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Senin (15/9/2025). Olah TKP melibatkan TAA Polda Jatim dan TAA Korlantas Polri.

Faizal mengatakan penyelidikan difokuskan untuk mengetahui penyebab awal kecelakaan. “Apakah karena rem yang tidak normal atau faktor lainnya. Dari situ bisa ditentukan siapa yang bertanggung jawab dan berstatus tersangka,” ujarnya.

Faizal juga menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban. “Seluruh korban sudah kembali ke Jember. Hanya ada satu yang masih dalam perawatan,” tambahnya.

Baca juga: 8 Tewas dan 44 Orang Terluka, Polisi Dalami Kecelakaan Bus Probolinggo

Kesaksian Sopir

Sopir bus, Albahri, saat diwawancarai mengaku sudah merasakan ada kejanggalan pada sistem rem sejak melewati kawasan Jatian, Desa Boto.

“Sampai di Jatian itu rem sudah tidak enak, akhirnya saya pelankan laju bus. Malah diklakson pengendara di belakang. Saya juga sudah bilang ke kondektur kalau rem blong,” ungkapnya.

Bahri menuturkan, saat melewati jalan menanjak dan menikung, terpaksa membanting stir ke kanan karena sisi kiri ramai kendaraan. “Rem angin sudah habis, rem tangan tidak berfungsi, saya sudah pasrah,” kata Bahri.

Baca juga: Kesaksian Korban Kecelakaan Maut Probolinggo, Bus Dua Kali Gagal Nanjak dan Bau Sangit

Bus yang membawa sekitar 55 penumpang itu akhirnya menabrak pembatas jalan dan sepeda motor kurir sebelum terhenti. Namun tabrakan itu membuat benturan keras, yang mengakibatkan sejumlah penumpang terlempar keluar dari dari dalam bus.

Kesaksian Penumpang

Salah satu penumpang selamat, Muhammad Zainuri (39), menceritakan saat perjalanan menuju Gunung Bromo, bus sempat dua kali gagal menanjak sebelum tiba di Bromo. Bahkan para penumpang di dalam bus mencium bau sangit seperti ban terbakar.

“Bus berangkat dari Jember Sabtu malam. Saat hampir sampai di Sukapura, bus gagal nanjak dua kali. Bau sangit sudah tercium, tapi tidak ada yang menyampaikan ke sopir,” ujar Zainuri, yang kini dirawat bersama istri dan dua anaknya di RS Bina Sehat Jember.

Baca juga: Ratusan Orang Salat Jenazah di Halaman Parkir RS Bina Sehat Jember

Kemudian saat perjalanan pulang, di jalanan yang menurun bus beberapa kali ngerem mendadak sebelum rem benar-benar blong. “Ketika masuk turunan, bus melaju makin cepat. Sampai akhirnya menabrak pagar pembatas. Kira-kira kecepatan sekitar 100 km per jam,” ungkapnya.

Daftar Korban Jiwa

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved