Berita Jember

Fraksi PDIP DPRD Jember Soroti Angka 40 Ribu Anak Tidak Sekolah di Jember, Begini Penjelasan Bupati

Fraksi PDIP menyoroti angka 40 ribu anak tidak sekolah di Kabupaten Jember dan Begini penjelasan bupati

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
Data BPS Jember perihal rata-rata lama sekolah penduduk Jember 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER -  Anggota DPRD Jember menyoroti angka anak tidak sekolah (ATS) yang baru dipublikasikan oleh UNICEF Tahun 2023.

Hadi Supa'at, anggota DPRD Jember dari Fraksi PDI Perjuangan menuturkan ulang data dari UNICEF yang menyebut ATS di Jember Tahun 2023 mencapai 40 ribu anak.

Menurutnya, data tersebut berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2020 yang dipublikasikan UNICEF 2023. 

Dia menilai, data ini sangat mengkhawatirkan dalam upaya pemerintah menaikkan angka indeks pembangunan manusia.

"Masih terdapat angka putus sekolah yang cukup tinggi hingga mencapai 40 ribu anak tidak sekolah (ATS), dari berbagai tingkatan," ujarnya, Rabu (12/6/2024).

Hadi mengatakan, pemicu utama anak tidak sekolah masih didominasi karena faktor ekonomi keluarga, serta pernikahan di usia anak atau perkawinan anak.

"Peran serta keluarga faktanya juga mempengaruhi tingkat keinginan anak untuk sekolah. Untuk itu, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendorong Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, agar lebih intensif melakukan sosialisasi tentang pentingnya pendidikan bagi masa depan anak," katanya.

Selain itu, dia juga meminta agar Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, tidak hanya melaksanakan rutinitas belajar mengajar saja, tetapi juga menyosialisasikan pentingnya sekolah kepada masyarakat.

"Sehingga permasalahan ATS ini dapat tertanggulangi dengan baik. Dan untuk mencapai tujuan itu, kami menilai stimulus beasiswa perlu dilakukan evaluasi, agar dapat dimanfaatkan sebesar–besarnya bagi mereka, keluarga kurang mampu," ulas Hadi.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Jember Hendy Siswanto mengaku telah melakukan rekonfirmasi data ATS hasil survei itu di  8 desa, 4 Kecamatan di Jember.

"Dari data tersebut, para ATS ini telah diikutkan pada program kesetaraan kejar paket di 2 PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dan memberikan tambahan keterampilan bersama PKK Kabupaten Jember, antara lain melalui pelatihan ecoprint  atau membatik dengan bahan dasar ramah lingkungan dan mudah didapatkan," ujarnya.

Baca juga: Dinas KPP Jember Temukan Kambing Sakit Mata di Tempat Penjualan Hewan Kurban

Hendy juga mengungkapkan, pada Tahun 2024 Pemkab Jember akan melakukan kembali melakukan rekonfirmasi data ATS dengan melibatkan seluruh organisasi terkait.

"Unsur organisasi pemerintah dan non pemerintah, satuan pendidikan, masyarakat, dunia usaha dunia industri, dan UNICEF untuk mengetahui identifikasi data lebih detail tetang penyebab ATS dan mencari solusi," paparnya.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved