Berita Jember

Pertama di Indonesia, Jember Gelar Kegiatan Hari Aksara Nusantara 2024

Pemerintah Kabupaten Jember bersiap untuk menggelar kegiatan bertajuk Hari Aksara Nusantara (Haktara) 2024

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Diskominfo Jember
Rapat koordinasi persiapan Hari Aksara Nusantara 2024 di Pendapa Wahyawibawagraha Jember 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Pemerintah Kabupaten Jember bersiap untuk menggelar kegiatan bertajuk Hari Aksara Nusantara (Haktara) 2024.

Kini, Pemkab Jember berkoordinasi dengan pihak Museum Huruf Jember untuk membahas mekanisme acara yang berlangsung pada 30-31 Agustus 2024 mendatang.

Asisten Bidang Administrasi Umum Pemkab Jember Harry Agustriono mengatakan persiapan matang untuk event itu harus dilakukan. Sebab perayaan Hari Aksara Nusantara pertama kali digelar di Indonesia.

"Diperlukan persiapan matang karena ini pertama kali di Indonesia yang akan dilaksanakan pada 30 dan 31 Agustus 2024 mendatang di Jember," ujarnya, Selasa (27/8/2024).

Menurutnya, perayaan Hari Aksara Nusantara ini jadi upaya untuk pelestarian komunikasi tertulis. Karena hal itu merupakan bagian dari sejarah sekaligus identitas bangsa.

"Aksara adalah bagian dari kebudayaan. Sementara Jember punya aksara yang harus kita lindungi, kita kembangkan. Mulai dari aksara Jawa bahkan punya punya aksara Pandhalungan-Madura,” kata Harry.

Sementara itu, Direktur Museum Huruf, Ade Sidiq Purnama, mengungkapkan seluruh persiapan untuk perayaan Hari Aksara ini, telah mencapai 80 persen.

"Sejak pertengahan April 2024, Bupati Jember Hendy Siswanto terus melakukan komunikasi dan koordinasi intens dengan pihak Museum Huruf khusus membahas Haktara. Jadi untuk persiapan persentasenya sudah 80 persen, ya doakan saja agar bisa lebih cepat,” imbuhnya.

Baca juga: Jelang Pendaftaran ke KPU, Calon Kepala Daerah Pasuruan Mas Rusdi - Gus Shobih Sowan ke Gus Ali 

Ade mengatakan harapan Bupati Jember Hendy Siswanto menjadikan Hari Aksara ini, bukan sekadar simbol perayaan saja, tetapi ada misi besar untuk menghargai kekayaan arsip dan khasanah bahasa di Indonesia di masa lampau.

“Mendorong ekosistem multikultur yang berjejaring untuk mengarsip, mengkomunikasikan dan memberi ruang luas publikasi pengetahuan ke-aksara-an dan khasanah bahasa, yang selama ini masih bergerak parsial di masing-masing daerah,” ulasnya. 

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved