Berita Pasuruan

Dapat Bantuan 18 Ribu Dosis Vaksin PMK, DPKH Pasuruan Mulai Distribusikan ke Puskeswan

Menurut Alfiah, pendistribusian ke Puskeswan ini akan dimulai hari ini dan ditargetkan selesai dalam kurun waktu sebulan ke depan.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur/Galih Lintartika
GEMUK : Beberapa sapi yang ada di kandang milik KPSP Setia Kawan, Nongkojajar, Kecamatan Tutur beberapa waktu lalu sedang makan rumput.  

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Pasuruan - Pemerintah Kabupaten Pasuruan mendapat bantuan 18 ribu dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Pasuruan, drh Ainur Alfiah mengatakan, vaksin akan mulai disebar ke seluruh Pusat Kesehatan Hewan.

Menurut Alfiah, pendistribusian ke Puskeswan ini akan dimulai hari ini dan ditargetkan selesai dalam kurun waktu sebulan ke depan.

"Kami sudah mengambil 18 ribu dosis vaksin PMK di Kantor Dinas Peternakan Provinsi Jatim, selasa kemarin,” katanya, Kamis (13/2/2025).

Baca juga: Serapan Pupuk Subsidi di Jember 2024 Sebanyak 92 Persen

Alfiah menyebut, ribuan dosis vaksin PMK ini nantinya akan disuntikkan ke ternak sapi potong, kambing dan domba atau yang belum mendapatkan vaksin.

Sedangkan sapi perah, kata dia, semuanya telah divaksin, apalagi KUD, Koperasi dan UD Persusuan telah melaksanakan vaksinasi secara mandiri. 

“Karena jumlah bantuan vaksin terbatas, kami prioritaskan distribusi yang kasus PMK-nya di sapi potong cukup banyak. Kami sudah petakan,” paparnya.

Kasus terbanyak itu terjadi di beberapa titik, misalnya Prigen, Pandaan, Purwodadi, Lekok, Beji, Winongan, Purwosari, Nguling, Puspo dan lainnya. 

Baca juga: Liga Inggris 2024/2025 Brighton Vs Chelsea: Prediksi, Head to Head, Link Live Streaming

"Populasi sapi potong kita ada 87 sampai 88 ribu ekor, jadi kami prioritaskan pada wilayah dengan kasus PMK yang lumayan banyak," urai Alfiah.

Selain vaksin PMK, Kabupaten Pasuruan juga menerima bantuan obat-obatan untuk penanganan PMK dan penyakit ikutannya, seperti obat cacing.

Tak hanya itu, ada juga obat penurun panas, vitamin nafsu makan, vitamin kesuburan, vitamin anti parasit, vitamin injeksi, hingga antibiotik.

Dijelaskan Alfiah, pihaknya juga akan mengikuti arahan Pemprov untuk mengalokasikan anggaran dari APBD sendiri untuk upaya penanggulangan wabah PMK.

Baca juga: Pemkab Sidoarjo Pangkas Biaya Perjalanan Dinas Pejabat Rp 60 M 

“Kami juga sudah menyiapkan anggaran untuk pembelian sarana prasarana pendukung seperti sprayer, obat obatan tambahan, jarum suntik dan lainnya,” tegasnya

Alfian memperkirakan pada Maret atau April mendatang, beberapa kebutuhan yang tidak ter-cover APBN maupun APBD Provinsi Jatim, akan dipenuhi.

"Masih diusahakan lewat pergeseran anggaran. Insya Allah secepatnya, maret atau april, sudah bisa langsung untuk dieksekusi,” tutupnya.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

 

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

 

(Galih Lintartika/TribunJatimTimur.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved