Jemaah Aboge di Probolinggo Rayakan Idul Adha Hari Ini

Salat Idul Adha berlangsung khidmat di Masjid Al-Barokah, yang menjadi pusat kegiatan keagamaan Jemaah Aboge setempat.

Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Ahsan Faradisi
SALAT IED: Jemaah Aboge di Desa Leces, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur saat melaksanakan salat Idul Adha pada Minggu (8/6/2025). Perayaan ini selisih 2 hari dengan ketetapan pemerintah. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Probolinggo - Puluhan jemaah dari aliran Aboge (Alif Rebo Wage) di Dusun Kraja, Desa/Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, menggelar salat Idul Adha, Minggu (8/6/2025). Pelaksanaan ini selisih dua hari lebih akhir dibandingkan penetapan pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag).

Salat Idul Adha berlangsung khidmat di Masjid Al-Barokah, yang menjadi pusat kegiatan keagamaan Jemaah Aboge setempat. Meskipun berbeda dalam penetapan tanggal, pelaksanaan ibadah tetap sama.

Kiai Buri Mariyeh, salah satu tokoh Jemaah Aboge, perbedaan ini muncul karena komunitas Aboge menggunakan perhitungan kalender warisan leluhur yang berbeda dari kalender hijriah pemerintah.

Baca juga: Bek Timnas Irak Disebut Kian Dekat ke Persib Bandung, 2 Bintang Asing dari Prancis Batal Direkrut?

"Untuk Idul Adha kali ini, kami menetapkan 1 Dzulhijjah atau Besar (Raje) berdasarkan pola Jepatji atau Raje papat siji (4-1)," jelas Kiai Buri.

Dari pola tersebut, perhitungan Jemaah Aboge menetapkan 10 Dzulhijjah—yang berarti Hari Raya Idul Adha—jatuh pada Ahad Legi, yaitu Minggu, 8 Juni 2025.

Meskipun ada selisih penanggalan, suasana kebersamaan tetap terasa. Kiai Buri menekankan pentingnya menjaga kerukunan antarwarga, terutama dalam keberagaman praktik keagamaan.

Baca juga: Hindari Kecelakaan di Jalur Bromo, Wisatawan Diimbau Tak Gunakan Motor Matic

"Kalau pelaksanaannya tidak berbeda. Yang penting, setelah salat, kami tetap menjaga tradisi: saling bersalaman, menjalin silaturahmi, dan makan bersama," ujar Kiai Buri.

Ia juga menyampaikan harapannya agar perbedaan ini tidak menjadi sumber perpecahan.

"Harapannya tetap rukun, saling merangkul antar sesama. Yang terpenting adalah Kabupaten Probolinggo tetap menjadi daerah yang damai dan kondusif dalam segala hal," tambahnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved