KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam

Selamat dari Maut, Kernet Truk Bertahan Tanpa Pelampung di Lautan Bali hingga Ditemukan Nelayan

Ansori korban selamat yang akhirnya dievakuasi ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Kamis sore (3/7/2025). 

|
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Haorrahman
tribunjatimtimur/Imam Nawawi
KORBAN SELAMT: Dari 30 korban selamat, sebanyak 21 di antaranya telah dipindahkan dari Posko Gilimanuk di Bali ke Posko Ketapang di Banyuwangi. Kapal Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali, Rabu malam (2/7/2025) 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Banyuwangi – Ansori, warga Kecamatan Umbulsari, Jember, salah satu korban tenggelamnya Kapal Tanu Pratama Jaya di perairan Selat Bali, Rabu malam (2/7/2025), berhasil selamat meski harus terapung berjam-jam di tengah laut tanpa pelampung.

Ansori korban selamat yang akhirnya dievakuasi ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Kamis sore (3/7/2025). 

Kedatangan mereka disambut penuh haru oleh keluarga dan kerabat yang sejak pagi telah menanti kabar kepulangan.

Matanya tampak berkaca-kaca saat kembali menjejak daratan dan memeluk orang-orang tercinta. 

Baca juga: Update Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya: 30 Selamat, 6 Tewas, 21 Sudah Dipulangkan ke Keluarga

"Saya nggak nyangka bisa selamat. Sudah pasrah di laut," ujarnya dengan suara bergetar.

Ansori mengisahkan detik-detik kapal mulai kehilangan keseimbangan saat berada di tengah Selat Bali. Ia yang berada di atas geladak segera menyadari kapal dalam kondisi kritis.

Ansori, warga Kecamatan Umbulsari, Jember, salah satu korban tenggelamnya Kapal Tanu Pratama Jaya
Ansori, warga Kecamatan Umbulsari, Jember, salah satu korban tenggelamnya Kapal Tanu Pratama Jaya

"Saat itu, kapal mulai miring seperti mau roboh. Akhirnya saya langsung melompat ke laut, tanpa pelampung," tutur pria yang sehari-hari bekerja sebagai kernet truk pengangkut ikan.

Dalam kondisi panik dan gelap malam, Ansori berusaha bertahan di laut lepas. Nasib baik berpihak padanya ketika ia melihat sebuah pelampung karet mengapung tak jauh dari posisi tubuhnya.

"Saya langsung ambil pelampung itu. Dalam situasi seperti itu, yang penting bisa selamat dulu," ujarnya mengenang peristiwa tersebut.

Baca juga: BREAKING NEWS - KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali

Selama berjam-jam, Ansori mengapung di perairan Selat Bali. Arus laut yang deras membuatnya mustahil berenang ke tepian. Ia hanya bisa bertahan sambil berharap ada bantuan datang.

"Saya nggak kuat berenang ke darat, arusnya kencang. Jadi hanya bisa bertahan dengan pelampung sampai pagi," ujarnya.

Pagi harinya, harapan itu datang. Sebuah perahu nelayan melintas di kejauhan. Ansori yang membawa peluit darurat segera meniupnya berkali-kali. Suara peluit itu menyadarkan nelayan bahwa ada seseorang di tengah laut yang membutuhkan pertolongan.

Baca juga: BREAKING NEWS Tiga Penumpang dan Seorang Kru KMP Tunu Pratama Jaya Selamat, Naik Sekoci

"Begitu nelayan dengar peluit, langsung datang ke arah saya dan menolong. Saya akhirnya dibawa ke kampung nelayan di kawasan Gilimanuk, Bali," tuturnya.

Ansori mengatakan, saat itu dirinya sedang dalam perjalanan mengantarkan muatan ikan tongkol ke Denpasar, Bali, atas pesanan tengkulak. Ia tidak menyangka perjalanan rutinnya harus berubah menjadi perjuangan antara hidup dan mati.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved