KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam

Pencarian Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya, TNI AL Kerahkan Dua Tim Penyelam di Selat Bali

TNI Angkatan Laut menerjunkan dua tim penyelam untuk mencari bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
PENCARIAN KAPAL HANYUT - Laksamana Muda TNI I Gung Putu Alit Jaya, Panglima Armada II saat di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (5/7/2025). Dia paparkan tim penyelam dalam pencarian Kapal Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BANYUWANGI - TNI Angkatan Laut menerjunkan dua tim penyelam untuk mencari bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.

Panglima Komando Armada II Laksamana Muda TNI I Gung Putu Alit Jaya menyebut, tim penyelam pertama berjumlah delapan personel, dan mereka akan mulai kerja hari ini.

"Serta tim penyelam dari Paska (pasukan katak) sebanyak tujuh personel," ujarnya saat dikonfirmasi di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (5/7/2025).

Menurutnya, personel penyelam angkatan laut tersebut sangat berpengalaman, bahkan mereka bisa menyisir lautan sedalam 40-50 meter. 

"Harapan kami mereka bisa siap dan melaksanan tugas secara baik, terutama menemukan keberadaan bangkai kapal," kata Alit.

Alit menjelaskan, pasukan penyelam itu dilengkapi peralatan canggih, yang bisa mendeteksi logam-logam di bawah laut.

"Dilengkapi sensor sonar, yang dilengkapi pin sonar. Kami akan optimalkan, guna menemukan datum (kapal) tenggelam" imbuhnya.

Jika datum kapal tersebut telah terdeteksi, Alit mengatakan pasukan selam ini akan segera melakukan penyelaman di koordinat lokasi sesuai sensor sonar tersebut.

"Kami juga membawa magnetumeter, untuk mengukur kekuatan magnet dibawah air, agar bisa menemukan kontak (kapal) tersebut," katanya.

Baca juga: Area Pencarian Bocah TK Tenggelam di Sungai Lodagung Blitar Diperluas

Alit mengatakan, tingkat keberhasilan peralatan canggih milik tim penyelam TNI AL tersebut mencapai 90 persen, berdasarkan pengalaman yang telah mereka lakukan.

Dia mengaku, arus bawah selat Bali ini memang agak lain dari pada perairan laut di wilayah Indonesia. Karenanya, imbuhnya, tidak bisa sembarangan orang melakukan  penyelaman.

"Karena arusnya condong ke Selatan, makanya ketika arus tenang, tim penyelam akan turun," ucapnya.

Alit menambahkan, pihaknya juga mengerahkan ratusan pasukan TNI AL di bawah komando Danlanal Banyuwangi dan Lanal Denpasar Bali.

"Dari Lanal (Banyuwangi) sebanyak 46 personel, di Kapal Teluk Ende sebanyak 100 personel, di Kapal Tongkol ada 50 personel, dari Lanal Denpasar sebanyak 55," tegasnya.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved