KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam

Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Dekat Kabel Listrik Bawah Laut, PLN Tidak Rekomendasikan Penyelaman

Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya diduga berada di dasar Selat Bali, dekat kabel bawah laut milik PLN

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Sri Wahyunik
TNI AL
OBJEK KAPAL: Objek diduga KMP Tunu Pratama Jaya yang tertangkap kamera bawah laut milik TNI AL yang direkam, Rabu (9/7/2025). 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BANYUWANGI - Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya diduga berada di dasar Selat Bali, dekat kabel bawah laut milik Perusahaan Listrik Negara (PLN)

Karenanya PLN tidak merekomendasikan penyelaman dengan alasan keamanan.

Senior Manager Pemeliharaan Transmisi PT PLN UIT Jawa Bagian Timur dan Bali, Inda Puspanugraha, menjelaskan, proses penyelaman ke lokasi bangkai kapal cukup berisiko.

"Jangan sampai aktivitas yang ada di kabel kami nanti mengganggu, katakanlah melukai dan sebagainya. Secara global, jangan dulu (menyelam)," kata Inda, Rabu (10/7/2025) malam.

Ia menjelaskan, jaringan kabel bawah laut PLN di Selat Bali memiliki tegangan 150 kV. Karena cukup besar, ada faktor keselamatan yang harus diutamakan.

"Kami dari PLN masih membutuhkan informasi lagi. Nanti ada rekaman dari KRI Spica yang akan disampaikan. Dari sana mungkin bisa dilihat aman atau tidak lokasi kapal dari kabel kami. Dan tentunya hasilnya akan kami dalami lagi," imbuh dia.

Baca juga: UPDATE KPK Periksa Gubernur Khofifah, Dijadwalkan Hadir di Polda Jatim Hari ini

Jikapun penyelaman harus dilakukan dan data terbaru menunjukkan hal tersebut memungkinkan, beberapa hal masih harus diperhatikan. Misalnya, soal teknis pengangkatan dan peralatan penyelaman yang digunakan.

"Apakah itu berpotensi juga mengganggu instalasi kami atau tidak," ujarnya.

Jika kabel bawah laut terganggu, pihaknya khawatir pasokan listrik untuk sebagian wilayah Bali akan terganggu.

"Pasokan listrik ke Bali saat ini masih berjalan normal. Tapi kami tetap melakukan pola waspada. Karena kita mengantisipasi kita belum tahu dampaknya kondisi kapal terhadap kabel laut kami," tutur dia.

Ia menjelaskan, PLN tetap membutuhkan update pantauan bawah laut dari Tim SAR Gabungan untuk beberapa waktu ke depan. Hal itu untuk memastikan bahwa kondisi kapal tidak mengganggu kabel laut ini.

Seperti diketahui, upaya tim SAR gabungan untuk mencari bangkai KMP Tunu Pratama Jaya memberi progres positif. Pencarian menggunakan sensor sonar KRI Pulau Fanildo menunjukkan bahwa lokasi diduga KMP Tunu berjarak sekitar 1,3 sampai 1,5 nm dari titik tenggelam ke arah selatan.

Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada II Laksma TNI Endra Hartono menjelaskan, objek diduga kapal berada di kedalaman sekitar 49 meter dari atas permukaan laut. Lokasinya berjarak sekitar 30 meter dari kabel bawah laut milik PLN, yang merupakan kabel penyuplai energi ke Bali.

Baca juga: Jakmania Senang? Selain Ditebus Murah, Calon Tandem Van Basty Sousa di Persija Punya 3 Kelebihan

Ia mengatakan, tim bawah laut juga telah menurunkan kamera untuk merekam gambar kapal. Sayangnya, kamera hanya bertahan di kedalaman 35 meter. Setelah itu, kamera bawah laut hanyut terbawa derasnya arus di Selat Bali.

"Sehingga kamera tidak bisa terdeteksi. Tapi sebelum hanyut, kami masih bisa melihat objek yang ada di bawah air," kata Endra, dalam jumpa pers Rabu, (9/7/2025) malam.

Hasil rekaman kamera tersebut menunjukkan, objek menyerupai bangkai kapal terlihat samar. Objek tersebut diduga kuat adalah KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam delapan hari sebelumnya.

Endra menjelaskan, pencarian bangkai kapal akan dimaksimalkan dalam pencarian berikutnya dengan turunnya KRI Spica. KRI tersebut saat ini sudah berada di Selat Bali dan siap membantu pencarian bangkai kapal.

"Nanti akan langsung memindai bawah air sehingga kami harapkan nantinya sudah akan lebih memperjelas dan memperkuat objek yang ada di bawah laut," tambahnya. 

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved