Berita Jember

Tukang Ojek Perempuan di Jember Kontrak Rumah Rawat Puluhan Ekor Kucing Liar

Farah Fadiana Ningrum (33), warga Desa Sempolan, Kecamatan Silo, telah empat tahun memberikan tempat aman bagi puluhan kucing telantar.

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
KUCING LIAR: Farah Fadiana Ningrum, memberi makan kucing liar di rumah amannya Kelurahan Tegalbesar Kecamatan Kaliwates Jember, Jawa Timur, Senin (14/7/2025) Dia sudah empat tahun menampung puluhan ekor kucing liar. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Jember – Seorang perempuan di Jember menyisihkan penghasilannya sebagai tukang ojek untuk merawat puluhan kucing liar. Farah Fadiana Ningrum (33), warga Desa Sempolan, Kecamatan Silo, telah empat tahun memberikan tempat aman bagi puluhan kucing telantar.

Setiap hari, Farah menempuh perjalanan puluhan kilometer dengan sepeda motor dari rumahnya menuju tempat penampungan kucing yang ia sewa di kawasan Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates. Tempat itu kini ia sebut sebagai "rumah aman", yang menjadi tempat bernaung sekitar 45 ekor kucing.

“Awalnya saya memungut kucing yang terluka akibat tertabrak pengendara motor. Lama-lama, saya terbiasa membawa kucing sakit, dibuang, atau jadi korban kekerasan ke sini,” ujar Farah saat ditemui, Senin (14/7/2025).

Setiap pagi sebelum mengojek, Farah memberi makan kucing-kucingnya, lalu memandikan mereka satu per satu. Meski tanpa bantuan tetap, ia tetap berusaha memastikan semua hewan yang ia rawat dalam kondisi sehat dan bersih.

Baca juga: Bakal Direkrut Persija? Eks Pemain Timnas Spanyol Sudah Terlanjur Kode, Kini Diragukan

Farah mengaku pernah kehilangan pekerjaan di toko daring penjualan produk perawatan kulit karena bosnya tidak menyukai kucing.

“Waktu itu saya dipecat karena atasan saya tahu saya memelihara banyak kucing. Katanya nggak profesional,” kenangnya.

Tak hanya itu, ia sempat mendapatkan penolakan dari warga sekitar. Beberapa tetangganya sempat memasang spanduk penolakan karena merasa terganggu dengan keberadaan banyak kucing di sekitar rumah mereka.

Baca juga: Kepastian Mihailo Perovic Gabung Persebaya, Kini Disebut 100 Persen Merapat, Jadi Dirilis?

“Tetangga saya sampai membuat baliho bernada usiran. Tapi saya tetap koordinasi rutin dengan Dinas Kesehatan agar semua hewan yang saya rawat tidak menimbulkan masalah lingkungan,” jelasnya.

Untuk memberi makan kucing-kucing di rumah aman itu, Farah rata-rata membutuhkan sekitar tiga kilogram pakan setiap hari.

“Saya minimal harus pegang uang Rp100 ribu per hari buat beli makan mereka,” tuturnya.

Meski begitu, Farah mengaku tak pernah merasa kekurangan. Baginya, keberkahan selalu datang seiring niat baik.

Baca juga: Puluhan Ribu Petani Tembakau Jember Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan

“Alhamdulillah rezeki selalu ada saja. Saya masih bisa cari nafkah sendiri dan tetap bisa merawat kucing-kucing ini,” katanya dengan senyum.

Farah berharap pemerintah daerah bisa turun tangan dengan kebijakan konkret, terutama dalam hal pengendalian populasi hewan domestik seperti kucing dan anjing yang banyak terlantar.

“Kalau ada program sterilisasi dari pemerintah, itu akan sangat membantu. Supaya tidak semakin banyak hewan yang menderita di jalanan,” harapnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved