KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam

Keluarga Korban KMP Tunu Pratama Jaya Tetap Menanti Kabar, Bertahan di Pelabuhan Ketapang

Keluarga korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali rela menginap di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Sinca Ari Pangistu
KELUARGA KORBAN KMP - Keluarga penumpang dan kru KMP Tunu Pratama Jaya yang masih terus bertahan di Posko Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (4/7/2025). Mereka terus berharap keluarga mereka ditemukan dalam kondisi selamat. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BANYUWANGI - Keluarga korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali rela menginap di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur.

Seperti yang dilakukan Sugihariani, perempuan asal Dusun Kunir Desa/Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi.

Sejak Kamis (3/7/2025) pagi, dia berada di pelabuhan tersebut menanti kabar anggota keluarganya yang sampai sekarang belum ditemukan.

Dua keponakannya bernama Novan Hadiyansyah dan Nawal, serta sepupu iparnya bernama Ahmad Wahyudi adalah penumpang kapal motor tersebut. 

Belum ada kabar keberadaan ketiganya sejak kecelakaan laut terjadi pada Rabu (2/7/2025) malam

Perempuan berhijab ini sudah dua malam tidur di tempat penampungan khusus yang disediakan Basarnas, bersama puluhan keluarga korban lain, Sabtu (5/7/2025).

Selama berada di Pelabuhan Ketapang, dia ditemani oleh dua anak dan sepupunya.

Sugihariani mengungkapkan hingga kini belum ada laporan dari Tim SAR, terkait keberadaan sepupu ipar dan juga keponakannya tersebut.

"Belum ada kabar sama sekali," katanya.

Baca juga: Berikut Persiapan Penyelam Sebelum Mulai Pencarian Bawah Laut KMP Tunu Pratama Jaya

Namun, dia mengaku tetap bertahan dan optimistis korban akan segera ditemukan. Karena tas dua keponakannya tersebut telah ketemu.

"Kemarin itu ada dua tas dan tasnya itu kok sama persis dengan punya keponakan saya. Jadi ada tanda-tanda lah walupun belum dipastikan," kata Rini.

Rini menjelaskan, keponakan berangkat ke Pulau Bali hendak merayakan liburan sekolah di rumah ayah mereka. Keduanya berangkat mengunakan kapal yang tenggelam itu.

"Sementara sepupu ipar saya mau kerja proyek di Bali," ucapnya.

Rini mengaku belum sempat melakukan komunikasi terakhir dengan dua keponakannya.

"Kalau sepupu ipar saya, sempat komunikasi dengan istrinya yang ada di Malang," jlentrehnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved