Pembunuhan Lansia di Pasuruan
Pembunuhan Lansia Pasuruan, Pelaku Nongkrong Bareng Polisi Berlagak Sotoy Beberkan Bukti Palsu
Ponakan yang membunuh bibi di Pasuruan rupanya sempat mengelabuhi polisi dengan beberkan bukti palsu sambil nongkrong bareng di TKP
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SURABAYA - Gelagat M Fawaid (27) tersangka yang membunuh dan merampok tantenya sendiri Hj. Mirzah (63) di garasi rumah kawasan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Senin (14/7/2025), sempat membuat jengkel penyidik.
Pasalnya, Fawaid sekonyong-konyong mendatangi TKP dengan mengaku sebagai kerabat korban, namun dengan menggunakan nama samaran; Bibi.
Lalu, Fawaid berlagak 'sotoy' memberikan petunjuk mengarahkan sosok pelaku perampokan tersebut adalah rival bisnis jual beli kayu dan persoalan utang piutang dari mantan suami korban.
Bahkan, Fawaid dengan 'pedenya' menyebutkan para pelaku perampokan tersebut, berjumlah empat orang.
Sampai-sampai, Fawaid juga mengirimkan berbagai macam foto dan video kendaraan serta wajah orang-orang yang dituduh sebagai pelaku.
Menyadari bahwa sosok kerabat korban bernama samaran Bibi itu, terlalu berlebihan bercerita hal ikhwal latar belakang kejadian pembunuhan tersebut.
Tak pelak, petugas Polisi mudah saja mencurigai gelagat Fawaid yang semula berlagak sebagai saksi, menjadi sosok terperiksa terduga pelaku.
'Pucuk dicinta ulam pun tiba', peribahasa itu sepertinya tepat menggambarkan cara kerja Polisi yang mudah saja mendeteksi kejanggalan dari kesaksian Fawaid.
Hingga akhirnya Fawaid, yang memang sedang berusaha menutupi belangnya sebagai pelaku utama dan tunggal dalam kasus pembunuhan tersebut, terjerembab dengan akal-akalannya sendiri.
Banyak kesaksian yang disampaikan Fawaid terlalu berlebihan sehingga memicu kecurigaan yang tak sulit dideteksi oleh Polisi.
Tak pelak, kedok pria mengaku bernama 'Bibi' yang sejatinya bernama M Fawaid berhasil dibongkar.
Fawaid yang semula terlanjur percaya diri dan berlagak sok tau dan merasa berhasil menggocek Polisi, akhirnya berangsur-angsur pasrah mengakui perbuatannya dihadapan Polisi.
Baca juga: Asyiq Cafe, Tempat Nongkrong Bernuansa Alam dengan Menu Desa yang Ramah Kantong
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur mengatakan, pihaknya menemukan sebuah surat aneh yang ditulis tangan dalam selembar kertas, di dekat jenazah korban, saat melakukan olah TKP pada Senin siang.
Tulisan tangan tersebut berisi pesan yang kurang lebih berisi pesan terhadap sosok Lutfi mantan suami korban.
Bahwa, aksi pembunuhan dan disertai perampokan di rumah itu, seperti sengaja dilakukan oleh pelaku yang dendam terhadap sosok Lutfi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.