Peredaran Narkoba

Ada Kantor Desa di Kawasan Jember Selatan Disalahgunakan Jadi Lokasi Pesta Narkoba

Seorang kepala desa di Jember mengeluh jika kantor desanya kerap dijadikan lokasi pesta narkoba

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
DPRD Jember mengeglar Rapat Dengar Pendapat soal Raperda Pencegahan Peredaran Narkoba, Rabu (8/11/2023) 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Seorang kepala desa di Jember mengeluh jika kantor desanya kerap dijadikan lokasi pesta narkoba. Hal ini terungkap ketika kepala desa itu mengikuti rapat dengan pendapat di DPRD Jember bersama polisi untuk membahas  Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pencegahan, Penanggulangan, Penyalahgunaan dan Pengedaran Gelap Narkoba, Rabu (8/11/2023).

Menurut kepala desa yang tidak mau disebutkan nama dan desanya itu, kawasan kantor desa, saat malam hari kerap dijadikan lokasi pesta sabu-sabu dan Okerbaya oleh anak-anak muda.

Pimpinan Pansus 1 DPRD Jember, David Handoko Seto juga meneruskan pengakuan kepala desa itu.

"Sering jadi tempat penguna sabu, Okerbaya hingga lem atau barang lain yang bisa memabukan. Karena mereka lebih pintar cara mengemasnya, jadi sering kali para penjaga kantor desa kebobolan juga," ujarnya.

Menurutnya, lokasi kantor desa berada di tengah sawah dan tidak memiliki pagar serta pintu gerbang. makin disalahgunakan oleh para pecandu narkoba ini.

Ditambah lagi, bangunan balai desa yang unik, kerap menjadi jujugan warga, serta berkumpulnya warga. Bahkan bukan hanya warga desa setempat, namun juga dari luar desa mendatangi bangunan tersebut.

"Karena kebetulan  balai desanya bertajuk wisata di daerah selatan, jadi banyak orang kumpul. Kalau ada orang berkumpul juga tidak mungkin petugas cek satu per satu," kata David.

David menegaskan, melalui Raperda Narkoba yang kini sedang dibahas, diharapkan mampu memberantas peredaran narkoba sampai ke tingkat desa, dan lingkungan terkecil. Pemberantasan itu, lanjutnya, bisa melalui program oleh Pemkab Jember.

Baca juga: Viral Curhatan Penumpang KRL Tak Bisa Salat di Stasiun Tugu Yogyakarta, PT KAI Buka Suara


"Misalkan membentuk kampung anti narkoba, dan semacamnya. Dan ada bonus bagi desa yang bisa zero dari narkoba. Sebaliknya juga ada sanksi bagi desa yang menjadi lokasi penyebaran narkoba, termasuk kadesnya juga diperiksa nanti," katanya.

Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD Jember ini menilai, para pengedar narkoba semakin cerdas dalam bertransaksi barang haram tersebut, apalagi adanya kemajuan teknologi.

"Transaksi bisa dilakukan melalui paket online dan semacamnya. Jadi ini perlu diperhatikan," tutur David.

Menanggapi hal, Kasat Reserse Narkoba Polres Jember Iptu Nurmansyah mengatakan,  hal tersebut akan menjadi atensi lebih dari kepolisian.

"Dan kami akan menerjunkan tim, untuk melakukan penyelidikan di wilayah desa tersebut," katanya.

Nurmansyah menilai kasus penyalahgunaan narkoba di Jember , masih tergolong wajar dan bisa diperbaiki. Sehingga, yang diperlukan kedisiplinan sosialisasi kepada masyarkat.

"Sehingga seluruh pihak harus bersinergi untuk sosialisasi dan pencegahan terhadap peredaran narkoba," tambahnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved