Berita Jember

Peringkat 3 Terbawah Se-Jatim dalam Penanganan Stunting, DP3AKB Jember: Sudah Naik Kelas

"Sementara pada 2023, posisi kami ada di peringkat 37. Artinya (hasil penilaian) ini membaik satu tingkat dan itu menunjukan kinerja TPPS Kabupaten,"

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur/Imam Nawawi
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Jember Poerwahjoedi. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Jember - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember menduduki peringkat 36 alias nomor tiga terbawah dari 38 Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur (Jatim)dalam penanganan stunting 2024.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jember Poerwahjoedi mengakui capaian kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), masih peringkat 36 se-Jatim di tahun ini.

"Sementara pada 2023, posisi kami ada di peringkat 37. Artinya (hasil penilaian) ini membaik satu tingkat dan itu menunjukan kinerja TPPS Kabupaten lebih baik dari tahun sebelumnya," ujarnya, Kamis (7/11/2024).

Menurutnya, masih perlu banyak evaluasi dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Jember, dalam menggerakkan seluruh stakeholder guna menurunkan angka stunting.

Baca juga: Maling Motor Beraksi di Delapan TKP di Surabaya, Nekat Melawan hingga Kakinya Ditembak Polisi

"Kami juga evaluasi terus TPPS tingkat kecamatan dan desa untuk melihat apa yang telah mereka kerjakan. Karena rekomendasi BPK dan BPKP kami diminta untuk melakukan monev di TPPS Kecamatan dan desa," kata pria yang akrab disapa Poer.

Monev selama 16 hari ke depan terhadap TPPS kecamatan dan desa di Jember tersebut akan nantinya. Hasilnya, kata Poer, mereka akan diranking kinerjanya sebagai bahan evaluasi.

"Seperti apa yang dilakukan oleh pemerintah desa. Karena Ketua TPPS-nya adalah Bu Kades atau Bu Lurah. Harapnya mereka bisa fokus agar tidak muncul stunting lagi, dengan memberikan pendampingan calon pengantin ataupun ibu hamil," ulasnya.

Baca juga: Penghapusan Utang Kredit UMKM, Diskop dan UMKM Jember Belum Dapat Petunjuk

Poer mengaku, telah mencoba yang terbaik untuk menurunkan angka stunting. Hal itu dibuktikan dengan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023.

"Awalnya angka prevalensi stunting di Jember dari 34,9 persen menurun menjadi menjadi 29,7 persen. Dan menurunkan stunting sebanyak 5,2 persen tidaklah mudah," paparnya.

Mengingat, kata dia, Pemerintah Provinsi Jawa Timur hanya mampu menurunkan stunting sebanyak 0,5 persen. Bahkan angka rata-rata nasional turunnya cuma 0,1 persen.

Baca juga: Dini Hari Nanti! Link Live Stream Chelsea Vs FC Noah di Liga Konferensi UEFA, Tayang di TV mana?

"Artinya penurunan stunting di Jember sebanyak 5,2 persen telah berkontribusi terhadap penurunan di tingkat Provinsi Jawa Timur," ulasnya.

Sementara Poer mengaku tidak berani mengungkapkan besaran anggaran untuk penurunan stunting. Sebab perlu melihat data dahulu.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

 

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

 

(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved